Sabtu, 02 Maret 2013

KAMU

ini hari apa?
hari minggu?
hari sabtu?
hari rabu?
atau hari kelabu?
yang pasti hari ini benar-benar membuat diriku merasa pilu.
bukan karna ini hari Minggu,
bukan juga karna ini hari kelabu,
tapi yang membuat pilu adalah kamu.
kamu yang sudah lama tinggal di relungku
kamu yang akhir-akhir ini mendekatkan diri pada diriku.
kamu yang akhir-akhir ini membuatku merasa begitu sesuatu.
kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu
cuma kamu yang di otakku.
kenapa cuma kamu?
kenapa bukan orang tuaku?
kenapa bukan teman-temanku?
atau kenapa juga bukan dosenku?
bukan tugasku?
bukan juga nilai kuliahku?
kenapa KAMU?
jadi sebenarnya KAMU ini SIAPANYA AKU?

Minggu, 25 November 2012

"KITA"


KITA, satu kata sih. Simpel juga. Tapi makna yang tekandung dalam satu kata itu mungkin sangat berarti bagiku. Ya, begitu berartinya kata itu sampai;sampai aku melupakan apa artinya kata AKU buat KAMU. Dan kenyataannya AKU tidak akan pernah punya arti apapun buat KAMU. Miris memang, tapi itulah kenyataannya.

Dulu kita memang pernah punya suatu keterkaitan antara AKU dan KAMU. Tapi bukan cinta, karena yang saya tahu keterkaitan yang bernamakan cinta itu berarti antara AKU dan KAMU punya rasa yang sama dan akan selalu sama hingga tidak ada yang saling melukai satu sama lain. Ya, itu cinta menurut versiku.
Tapi, kali ini tidak. Kita disini hanya suatu hubungan yang tidak bernama ataupun berjudul. Aku saja yang terlibat dalam hubungan itu tidak tahu harus menamakan hubungan itu apa? Entahlah, sepertinya hanya kamu yang tahu. Tapi, untuk sementara aku hanya menamakan hubungan kita ini dengan sebutan KITA.
Sekarang sesuatu yang bernamakan KITA itu telah berakhir tanpa ada yang mengakhiri. Aku tak tahu siapa yang memulai dan siapa pula yang mengakhiri. Yang pasti seingatku dulu, kamu tiba;tiba datang dalam hidupku dan sekarang kamu menghilang dengan tanpa sepengetahuanku.

Dulu, kita bersama, kita bahagia, kita tertawa, kita bercanda, kita berduka, kita menikmati hujan itu, tapi itu dulu sebelum kamu tiba;tiba hilang. Dulu aku menikmati suara mu siang dan malam, menghabiskan malam dengan hanya bermodalkan alat kecil canggih dalam genggaman. Melewatkan sunyinya malam hanya berdua, ya aku dan kamu. Tapi, sekali lagi, itu dulu.

Mengenangmu memang tidak akan pernah habis. Karena terlalu banyak kenangan yang pernah kita lakukan selama kita dalam hubungan yang bernamakan KITA itu. Tapi yang ada di pikiranku saat ini, apa kamu juga mengingat  masa-masa itu? Ah aku rasa tidak!
Duh, malangnya! :D

Kamu tahu? Semenjak ‘menghilang’ nya kamu, aku rapuh, aku bingung, aku resah, aku gelisah, aku kehilangan arah, aku tak berarti. Semuanya pergi. Ya, mereka pergi. Karna, saat kamu ada disisiku, aku melupakan mereka dan saat kamu telah pergi mereka mulai terbiasa tanpa aku, mereka sudah tidak ingat akan keberadaanku. Serasa hancur lebur hidupku, apa kamu juga merasakan itu? Pasti tidak kan?
memang begitulah nasibku, takdirku. Menikmati sakit itu sendiri. Mengenaskan bukan?

Sampai pada akhirnya puncak pesakitanku terjadi. Tepat saat perayaan hari Raya Idul Adha, tanpa sengaja aku menemukan sebuah akun facebook dengan foto profil editan yang menampilkan potongan gambar dua anak manusia yang diedit berdampingan. Kurang begitu jelas memang fotonya, tapi username yang mencolok itu yang menambah keyakinanku kalau akun itu ternyata milik kamu dan seseorang yang fotonya berdampingan bersama fotomu di foto profil itu. Ya! Seketika itu sesak memenuhi hatiku.